Amerika Mengecam Keras Suriah

5:49 PM Unknown 0 Comments

Amerika Serikat dengan keras mengecam Suriah karena 'penggunaan kekerasan yang keterlaluan' terhadap pengunjuk rasa antipemerintah.

Gedung Putih mengatakan pemerintah Suriah membawa negara itu ke 'jalur yang berbahaya' dan meminta agar dihentikan segera 'kebrutalan dan kekerasan.'

Melalui pernyataannya, jurubicara Gedung Putih, Jay Carner, mengulangi seruan agar aparat keamanan Suriah menahan diri dan mengatakan Amerika Serikat berdiri bersama warga Suriah yang menuntut kehormatan dan transisi ke demokrasi yang layak mereka dapatkan.

"Pemerintah Suriah mengarahkan Suriah ke jalur yang berbahaya," tulis pernyataan Jay Carner.

"Dengan alasan itu, amat penting jika semua warga Suriah tetap bersatu, bekerja untuk mencegah konflik sektarian dan mengejar aspirasi mereka dengan damai."

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, juga mengungkapkan keprihatinan atas tingginya korban jiwa sipil dengan meyebut penggunaan kekuataan militer tidak bisa diterima.

Seorang jurubicara Ban Ki-moon mengatakan Sekjen PBB amat ingin berbicara dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, namun presiden berulang kali 'tidak ada' dalam beberapa hari belakangan.

Rangkaian Kekerasan

Pegiat antipemerintah mengatakan sedikitnya 15 orang tewas dalam kekerasan di provinsi Idlib pada Jumat (10/06), sebagian besar di Maarat al-Numan. Di tempat itu sejumlah tank dan helikopter dilaporkan melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa yang turun ke jalan-jalan setelah sembahyang Jumat.

Seorang tokoh oposisi mengatakan kepada kantor berita AP lewat telefon bahwa ribuan pengunjuk rasa membakar ruang pengadilan dan kantor polisi di kota tersebut.

Sementara itu stasiun TV negara melaporkan kelompok bersenjata menyerang kantor-kantor polisi.

Pemerintah Suriah masih melarang wartawan asing memasuki negara itu sehingga tidak bisa diketahui kondisi yang sebenarnya.

Korban jiwa juga jatuh di Latakia, kota tepi pantai yang juga dilanda unjuk rasa. Sumber antipemerintah mengatakan lima orang tewas.

Di Bursa al-Harir, provinsi Deraa, dua pengunjuk rasa tewas sedangkan empat lainnya tewas di kawasan Qaboun di pinggiran ibu kota Damaskus.

Rangkaian kekerasan ini terjadi bersamaan dengan gerak masuk pasukan pemerintah ke kota Jisr al-Shughour. Hari Jumat, kota itu dilaporkan kosong karena banyak warga yang sudah mengungsi sebagai antisipasi atas operasi militer pemerintah.

Ada laporan yang menyebutkan pasukan pemerintah membumihanguskan kota, walau laporan itu masih belum bisa dipastikan kebenarannya.

Pemerintah mengatakan 120 tentara tewas di Jisr al-Shughour karena dibunuh kelompok bersenjata.

Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia

0 comments: