Mayoritas Rakyat Mesir Tolak Ekspor Gas ke Israel
Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Mesir menentang kesepakatan gas negara mereka dengan rezim Israel.
Menurut sebuah jajak pendapat TV yang dilakukan oleh Synovate, yang dirilis pada Senin kemarin (3/10), 73 persen responden mengatakan bahwa mereka menentang ekspor gas ke Israel. Hanya 9 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka setuju dengan memasok gas ke rezim Israel, dan 12 persen tidak memiliki opini.
Sementara itu, 74 persen responden berusia antara 18 dan 25 mengatakan mereka tidak puas dengan ekspor gas ke Israel, sementara 13 persen menyatakan puas dengan ekspor, dan 13 persen tidak punya pendapat.
Dari individu-individu yang disurvei, 75 persen dari mereka berusia antara 26 dan 35 menuntut segera dihentikan ekspor gas ke Israel. Hanya 15 persen setuju dengan kesepakatan gas Kairo dengan Tel Aviv, dan 10 persen tidak memiliki opini.
Bagi rakyat Mesir, masalah penyediaan rezim Israel dengan gas selalu menjadi salah satu perdebatan. Warga Mesir melihat Israel sebagai musuh dan menentang pemerintah terlibat dalam setiap bentuk usaha dengan rezim Israel.
Pasokan gas Mesir untuk Israel menjadi salah satu kondisi ekonomi utama dari perjanjian perdamaian yang disponsori AS tahun 1979 antara kedua belah pihak.
Berdasarkan kesepakatan 2,5 miliar dolar ekspor dengan Tel Aviv, yang ditandatangani pada tahun 2005, rezim Israel menerima sekitar 40 persen dari pasokan gas dari Mesir dengan harga sangat rendah.
Jurubicara Ikhwanul Muslimin Shalaby Walid mengatakan kepada Press TV di bulan Maret lalu bahwa kesepakatan dibuat dalam kondisi tertutup, jauh dari pandangan badan pengawas dan legislatif. Ini harus diusulkan ke parlemen baru yang akan memutuskan siapa yang berhak melakukan ekspor dan siapa yang berhak untuk menentukan harga gas yang diekspor. " (fq/prtv)
Sumber: http://www.eramuslim.com
0 comments: