Survei: Mayoritas Warga Belanda dan Jerman Tolak Perang di Libya
Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh lembaga Belanda menunjukkan bahwa lebih dari separuh warga di Jerman dan Belanda menentang intervensi militer pemerintah mereka di Libya.
Dalam jajak pendapat, yang dilakukan dari tanggal 26-28 Mei, 2.000 orang dewasa Jerman dan Belanda diwawancarai via telepon. Hasil jajak pendapat tersebut akan resmi dirilis pada 16 Juni besok.
Menanggapi pertanyaan "Apakah Anda setuju dengan intervensi militer pemerintah Anda di Libya?" 60 persen dari warga Belanda yang ditanyai mengatakan bahwa mereka tidak setuju, 36 persen mengatakan mereka setuju, dan 4 persen memberikan jawaban "Saya tidak tahu."
59 persen dari warga Jerman yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan intervensi militer di Libya, 34 persen setuju, dan 7 persen mengatakan "Saya tidak tahu."
NATO meluncurkan kampanye udara besar-besaran melawan pasukan rezim Libya pada pertengahan Maret di bawah mandat PBB untuk melindungi penduduk Libya.
Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris mengatakan mereka tidak akan menghentikan operasi militer mereka sampai penguasa Libya Muammar Gaddafi jatuh dari kekuasaannya.
Serangan udara pasukan koalisi Barat telah merenggut nyawa puluhan penduduk sipil sejauh ini.
Pasukan revolusioner Libya juga sering mengkritik NATO karena gagal untuk mencegah pasukan Gaddafi dari membunuh warga sipil.(fq/prtv)
Sumber: http://www.eramuslim.com
0 comments: