Para aktivis Suriah mengatakan Kamis ini (23/6) bahwa tentara yang didukung oleh tank dan penembak jitu telah memasuki desa di sepanjang perbatasan Turki pada saat rezim Suriah memperluas tindakan keras mereka melawan gerakan pro-demokrasi yang telah menimbulkan tantangan paling parah untuk pemerintahan Presiden Bashar Assad.

Ribuan pengungsi Suriah telah membanjiri Turki pada saat pemerintah Suriah mencoba untuk menghancurkan pemberontakan yang telah berlangsung selama 3 bulan. Rezim menyalahkan konspirator asing dan preman yang melakukan kerusuhan, tetapi para pengunjuk rasa menyangkal adanya pengaruh asing dalam gerakan pro-demokrasi mereka.

Komite Koordinasi Lokal, yang melacak gerakan aksi protes Suriah, Kamis ini mengatakan bahwa tank-tank telah memasuki Khirbet al-Jouz dan penembak gelap terlihat di atas atap rumah. Kelompok ini mengutip pernyatan penduduk yang ada di desa itu.

Suriah telah melarang wartawan asing meliput dan membatasi aktivitas media lokal , sehingga hampir tidak mungkin untuk secara mandiri mengkonfirmasi informasi yang beredar.

Hampir 100 warga Suriah tinggal di tenda-tenda darurat di sisi perbatasan Suriah, di mana mereka melarikan diri ke Turki pada saat desa itu dikepung dan Turki mengerahkan penjaga mereka di sepanjang perbatasan.

Pihak oposisi memperkirakan 1.400 orang tewas dan 10.000 lainnya ditahan dalam tindakan keras rezim Suriah, yang menarik kecaman internasional.(fq/ap)