Dihimpit Ketegangan, Korut-Korsel Gelar Pertemuan Rahasia
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Kora Utara dan Selatan telah menggelar pembicaraan rahasia minggu lalu untuk mengatur sebuah pertemuan antar Korea setelah berbulan-bulan berseteru.
Pertemuan tersebut digelar di Singapura atau China, demikian diberitakan oleh surat kabar Korea Selatan, mengutip ucapan sumber-sumber pemerintahan pada hari Jumat.
Pada hari Kamis, stasiun televisi Korea Selatan, KBS, mengatakan bahwa Kim Yang-gon, seorang pejabat Korea Utara yang menangnai urusan pelintasan perbatasan, berkunjung ke Singapura untuk bertemu dengan pejabat Korea Selatan.
Mengutip ucapan sumber intelijen, KBS mengatakan bahwa Yang-gon melakukan kunjungan tersebut sambil berkunjung ke China pada tanggal 15-20 Oktober.
Menteri Persatuan Korea Selatan, Hyun In-taek, berbicara di hadapan para anggota legislatif dalam sebuah audit parlemen tahunan yang digelar kementerian tersebut pada hari yang sama. Dia tidak bersedia mengomentari pemberitaan media yang menyebutkan mengenai pertemuan rahasia tersebut.
Dia hanya mengatakan bahwa pemerintahannya terbuka dalam menyambut pertemuan antar Korea. "Mengenai pertemuan (Korea Utara-Selatan), kami harus mempertimbangkan berbagai hal, seperti misalnya perkembangan isu nuklir Korea Utara dan kemungkinan hubungan jujurr antara kedua negara," katanya.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa negosiasi tersebut menemui jalan buntu setelah Korea Utara menolak untuk menerima proposal Korea Selatan yang mengajukan Seoul sebagai lokasi pertemuan. Kedua pihak pernah menggelar dialog pada tahun 2000 dan 2007 lalu dan menyetujui serangkaian upaya rekonsiliasi dan proyek ekonomi.
Surat Kabar Joong Ang Ilbo memberitakan hal yang serupa pada hari Jumat. Pemerintah Korea Selatan menolak mengomentari mengenai pertemuan tersebut. "Kami tidak dapat menanggapi kabar tersebut dan untuk saat ini tidak dapat meengatakan apa-apa mengenai pertemuan antar Korea," kata juru bicara presiden seperti dikutip AFP.
"Ada sejumlah laporan mengenai pembicaraan rahasia antar Korea, meski pihak pemerintah menyangkalnya. Kami ingin (Presiden Lee) untuk menangani masalah ini secara terbuka," kata anggota dewan dari partai oposisi, Park Joo-sung, dalam sebuah sesi parlemen pada hari Jumat.
Perkembangan baru tersebut mengemuka setelah terjadi ketegangan antara kedua negara mengenai rencana perkembangan nuklir dan peluru kendali Pyongyang.
Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, sebelumnya mengatakan bahwa dirinya bersedia untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il, kapan saja. Ia menjanjikan proses "transparan" sembari mendorong sebuah pertemuan antar Korea.
Hubungan Korea Utara dan Selatan mengalami pasang surut dalam beberapa bulan belakangan. Setelah mengalami kemerosotan pasca Presiden Konservatif, Lee Myung-bak, mulai menjabat pada bulan Februari 2008. Hubungan kedua kubu semakin parah kal Korea Utara menggelar uji coba nuklir pada bulan Mei lalu.
Akan tetapi, kematian mantan pemimpin Korea Selata, Kkim Dae-jung, memercikkan fase baru rekonsiliasi antara kedua negara.
Korea Utara kemudian membebaskan para tahanan Korea Selatan, mengendurkan pembatasan operasi industri gabungan kedua negara, mengirimkan utusan untuk berbicara dengan Presiden Lee dan mengijinkan adanya program reuni keluarga yang terpisah oleh perbatasan.
Spekulasi media mengenai kemungkinan pertemuan kedua negara menjadi semakin kencang berhembus sejak Perdana Menteri China Wen Jiabao bertemu dengan Kim Jong-il di Pyongyang pada awal bulan Oktober silam.
Sementara itu, juru runding nuklir Korea Utara, Ri Gun, tengah bertolak menuju AS untuk bertemu dengan juru runding paman Sam dan mempertimbangkan dimulainya kembali negosiasi untuk membahas nuklir Korea Utara. (dn/ptv/bbc)
Sumber: http://suaramedia.com
0 comments: