Menteri Israel: Kami Tetap Tidak Akan Meminta Maaf Kepada Turki

4:09 PM Unknown 0 Comments

Israel tidak akan "bertanggung jawab" atas kematian sembilan warga Turki dengan meminta maaf ke Ankara atas serangan yang pada tahun 2010 terhadap kapal feri yang menuju Gaza, seorang menteri kabinet senior Israel mengatakan Kamis kemarin (21/7).


"Kami tidak siap untuk meminta maaf, karena meminta maaf sama saja mengaku bertanggung jawab," kata Menteri Urusan Strategis Moshe Yaalon kepada wartawan di Yerusalem.

"Tidak ada ruang dalam pikiran saya untuk setiap jenis permintaan maaf yang hal itu berarti mengambil tanggung jawab," katanya terkait tentang serangan terhadap armada enam kapal yang mencoba berlayar ke Gaza pada Mei 2010 dalam upaya untuk memecahkan embargo laut Israel.

Komentar Yaalon datang setelah beberapa kali Israel dan Turki gagal untuk memperbaiki hubungan mereka setelah pasukan komando menyerbu kapal Turki Mavi Marmara yang memimpin armada tersebut.

Dia mengatakan perwakilan Turki terus bersikeras bahwa hubungan hanya bisa dipulihkan jika Israel meminta maaf atas serangan itu, memberikan kompensasi keluarga dari mereka yang tewas dan terluka, dan mengangkat blokade di Jalur Gaza.

"Kami berusaha sangat keras untuk menjembatani kesenjangan ... (tetapi) selama mereka bersikeras pada posisi ini, saya tidak bisa melihat kesepakatan antara kedua belah pihak," katanya menegaskan.

"Kami siap untuk menyesali hilangnya nyawa, kami siap untuk membuat semacam dana kemanusiaan sukarela," ujarnya, menjelaskan bahwa jika dana semacam itu didirikan oleh Ankara, Israel akan siap untuk membayar uang ke dalamnya.

Namun dia mengatakan tidak akan ada permintaan maaf resmi maupun kompensasi langsung yang ditawarkan kepada keluarga mereka yang tewas dan terluka.

"Dana sukarela dapat diterima, tetapi kompensasi tidak akan ada karena itu berarti bahwa kami bertanggung jawab."

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman telah berulang kali mengatakan negara Yahudi tidak akan meminta maaf atas serangan itu, meskipun para pejabat Israel secara pribadi mengakui bahwa mengupgrade hubungan dengan Ankara sangat diinginkan.

Laporan media menunjukkan ada peningkatan tekanan pada kedua belah pihak untuk perjanjian akhir yang akan memulihkan hubungan yang kuat antara kedua negara.(fq/mna)

Sumber: http://www.eramuslim.com

0 comments: